Perjalanan Arsitektur: Tektonika Menara Waterleiding Kota Tegal







Menara Waterleiding Kota Tegal merupakan salah satu bangunan ikonik di Kota Tegal. Menara waterleiding didirikan oleh Belanda pada tahun 1917 dan selesai pada tahun 1931. Didirikan sebagai implementasi pelaksanaan politik etis Belada pada masa itu. 

おはよう みんな Ohayou Minna-san Eunufa Story

Apa kabar kalian semua? semoga selalu baik ya.

Pada kesempatan kali ini aku akan membagikan pengalaman KKL ku. Sebelumnya kalian udah tahu belum apa itu KKL? Yapss, KKL merupakan singkatan dari Kuliah Kerja Lapangan atau istilah lainnya studi banding. Pengalaman KKL angkatan kami sangat berbeda dengan angkatan sebelumnya. Hal ini karena terbentur dengan pandemi yang membatasi kegiatan di luar rumah. Sedih sih rasanya. Karena sebelumnya angkatan kami sudah merencanakan untuk berkunjung ke suatu kota. Namun gagal dan digantikan dengan KKL Domisili. KKL Domisili ini dilakukan di tempat domisili masing masing mahasiswa dan terbatas hanya beberapa anggota saja untuk setiap kelompoknya.

Sedikit cerita, awalnya tim KKL Tegal akan melalukan KKL di Gedung Birao SCS Kota Tegal, Surat sudah kami kirimkan ke DAOP IV. Namun karena konfirmasi yang begitu lama sedangkan waktu KKL hampir dimulai, maka kami memutuskan untuk pindah gedung. Setelah mensurvei beberapa gedung yang dapat kami gunakan dan melalui berbagai pertimbangan, Kami memilih Gedung Menara Waterleiding sebagai obyek studi banding tim kami.

Sesuai dengan prosedur PDAM Kota Tegal sebagai pengelola gedung Menara Waterleiding Kota Tegal saat ini, untuk mengadakan studi banding di tempat tersebut kami diwajibkan untuk melampirkan surat resmi dari instansi perguruan kami. Setelah melampirkan surat, kami diminta untuk menunggu konfirmasi dari PDAM Kota Tegal. Alhamdulillah berjalan dengan lancar walaupun waktu sudah mepet (hihihihi)

Oke sekarang langsung aja kita bahas mengenai Sejarah dan Tektonika Menara Waterleiding Kota Tegal

Sejarah Menara Waterleiding Kota Tegal


Menara Waterleiding Kota Tegal merupakan salah satu bangunan ikonik di Kota Tegal. Menara waterleiding didirikan oleh Belanda pada tahun 1917 dan selesai pada tahun 1931 sebagai implementasi pelaksanaan politik etis Belada pada masa itu. Awal mula didirikannya menara waterleiding ini yaitu ditemukannya sumber air bersih di daerah Bumijawa dan karena banyaknya kebutuhan akan air minum maka dibangunkannya menara waterleiding sebagai tempat penampungan air.

Menara waterleiding ini diresmikan pada 5 Maret 1933 dengan masa pembangunan kurang lebih 16 tahun. Pembangunan menara ini melibatkan pekerja dari tanah air yang menggunakan sistem kerja rodi dengan jam kerja dari pagi hingga malam sehingga banyak pekerja yang meninggal akibat kelelahan.

Setelah bangsa Jepang datang dan memenangi peperangan melawan Belanda, saluran air yang adapun dikuasai oleh pihak Jepang. Oleh Jepang saluran air tersebut diganti nama “SUWIDA” SU berarti air WIDA artinya pipa, sehingga dapat diartikan pipa yang menyalurkan air. Setelah penjajahan Jepang berakhir, SUWIDA berubah nama menjadi Dinas Saluran Air Minum dibawah pimpinan kepala dinas. Pada tanggal 1 Januari 1976 dan statusnya SAM menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dipimpin oleh direktur. Pada tahun 1966 menara ini juga digunakan sebagai sirine untuk imsak dan buka puasa.

Saat ini menara waterleiding tidak difungsikan lagi sebagai tempat penampungan air minum, namun sekarang statusnya sebagai bangunan cagar budaya. Pada lantai satu bangunan masih digunakan sebagai kantor teknisi PDAM. Sedangkan bangunan yang beraa di sebelah timur menara waterleiding digunakan sebagai Kantor utama PDAM.

Tektonika Menara Waterleiding Kota Tegal


Struktur pada Menara Waterleiding Kota Tegal menggunakan batu belah alam, cairan pohot, dan batu kerikil dengan finishing cat berwarna putih. Struktur utama pada bangunan ini masih kokoh dan tidak terlihat renovasi yang mengubah bangunan utama tersebut. Bangunan iini sempat beberapa kali mengganti warna cat dan dilakukan perawatan terhadap bangunan.

Menara waterleiding memiliki gaya arsitektur kolonial Belanda, dimana struktur yang ada pada menara waterleiding terlihat sangat kokoh serta memberikan kesan estetika sendiri. Diantaranya dinding lantai 1 sampai 3, balok disusun memutar serta dinding paling atas bangunan dimana strukturnya seperti menampilkan motif

Dinding Lantai 1-3


Dinding lantai 1-3 di menara waterleiding ini menggunakan material berupa batu belah yang disusun secara acak. Selain menjadi struktur bangunan, batu belah ini memberikan kesan estetika yang paling menonjol pada bangunan ini.



Dinding Bermotif

Dinding ini terletak paling atas menara dimana diatas digunakan untuk tempat penampungan air minum, dengan penambahan beberaapa struktur pada dinding yang terlihat berulang sehingga terkesan seperti motif dan menjadikan bangunan lebih indah

Balok Memutar


 

Dikarenakan bangunan yang hampir mirip lingkaran, sehingga balok pada bangunan pun mengikutinya. Struktur balok ini meski terlihat seperti balok biasa namun memiliki pola memutar dengan jumlah 12 balok memutar pada tiap lantainya, sehingga menambah kesan estetika pada bangunan Menara Waterleiding Kota Tegal ini.

Tangga Spiral

Tangga pada menara Waterleiding Kota Tegal menggunakan tangga spiral dengan railing besi dan finishing cat berwarna biru. Peletakan tanga dibagian tengah ruangan hingga lantai 3 menara Waterleiding.


Site Plan, Denah, Dan Potongan Menara Waterleiding Kota Tegal


 

 

 



Untuk lebih lengkapnya mengenai Menara Waterleiding Kota Tegal, dapat dibaca di Majalah Ekskursi Herritagetonic pada link berikut ini
https://issuu.com/fajarsuryoprahasto/docs/ekskursi_arsitektur_herritagetonic_compressed


Jaa, mata ne

 

 

 


 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak Kenal Maka Tak Sayang: Eunufa Profil